Salah satu komponen dalam DPS adalah disinfektan ramah lingkungan yang telah terbukti dengan cepat membunuh bakteri dan menghilangkan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada udang seperti yellow head virus, white place syndrome virus (WSSV), dan Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND.
"Hasilnya, budidaya udang saya terhindar dari kematian dini, tidak terjadi blooming plankton, dan ketika terjadi kematian di DOC 70 dapat langsung dihentikan dengan melakukan outbreak protocol dari software DPS," jelas Bobby.
Kalau anda ingin memulai bisnis budidaya udang vaname, ada banyak hal yang harus anda persiapkan. Salah satu yang harus anda persiapkan adalah mengatasi hingga mengetahui jenis penyakit pada udang vaname.
Dengan mengikuti semua langkah ini, petambak dapat memulai budidaya dengan lebih produktif. Selama budidaya berlangsung, pastikan untuk mencatat dan memantau perkembangan di tambak secara rutin dengan JALA Application.
Beberapa patogen dapat mengembangkan resistensi terhadap disinfektan jika penggunaan disinfektan tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memilih disinfektan dengan bijak dan mengikuti pedoman dosis yang disarankan.
Setelah proses pembersihan kolam selesai, Anda bisa melakukan pengeringan yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang menumpuk dari aktivitas budidaya sebelumnya. Setelah tambak mengering, pastikan bahwa bakteri merugikan sudah benar-benar hilang dan mati.
Melihat lebih detail setelah membuat desain kompleks tambak udang maka hal berikutnya yang diperhatikan adalah desain dasar tambak. Dasar kolam digunakan sebagai tempat hidup dan tempat mencari makan bagi udang. Kondisi dan kualitas dasar harus selalu dijaga agar tetap nyaman ditempati. Dasar kolam didesain agar dapat mengumpulkan limbah dalam satu tempat. Limbah dari budidaya ini meliputi pakan yang tidak termakan, feses, udang mati, kulit hasil molting udang, dan plankton mati.
Naupli adalah stadia awal perkembangan larva udang vaname. Pada stadia ini, udang belum membutuhkan asupan makanan dari luar karena memiliki cadangan makanan dalam tubuhnya.
Langkah pertama penerapan biosecurity adalah dengan memilih benur yang memiliki benur yang berkualitas baik dan bersertifikasi. Pastikan benur yang Anda pilih bebas dari penyakit untuk mencegah adanya infeksi penyakit dan masalah pertumbuhan di kemudian hari.
Adanya infeksi penyakit pada tambak udang menjadi salah satu faktor kegagalan dalam budidaya. Terlebih lagi jika infeksi tersebut sudah menyerang sejak tahap benur dan dapat merugikan secara click here sosial ekonomi.
Dengan adanya sertifikasi CBIB yang obyektif dan transparan, kepercayaan produsen dan konsumen dapat meningkat. Tentunya juga dapat meningkatkan daya saing produk udang yang dihasilkan.
Aksesibilitas tambak seperti keluar masuknya kendaraan, manusia, dan hewan dapat menjadi vector pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam tambak. Beberapa aktivitas yang dapat digunakan untuk mencegah pathogen masuk ke dalam tambak adalah:
Eurodine adalah disinfektan tambak udang dengan bahan aktif IODINE sixty%. Eurodine dapat mencegah masuknya patogen-patogen utama dan mengurangi keberadaan patogen di perairan budidaya. Cek rekomendasi dosis penggunaannya di sini.
Ketersediaan air sendiri menjadi faktor penentu dari kegiatan budidaya udang vaname ini, karena menjadi sumber kehidupan untuk udang. Selain itu, konstruksi tambak juga harus dilengkapi dengan beberapa jenis kolam lain, seperti kolam tandon, kolam IPAL, dan kolam outlet